Waspada Penipuan Berkedok Undangan Digital via WhatsApp

Banten | Di era digital saat ini, modus penipuan online semakin beragam dan terus berkembang hingga menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Salah satu modus terbarunya yakni aplikasi undangan yang disebar ke pengguna WhatsApp dan menyamar menjadi pemilik akun WhatsApp tersebut hingga meminta sejumlah uang kepada kontak yang ada di aplikasi WhatsApp tersebut.

Baca juga: Akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang Banyak Pohon Tumbang di Pandeglang

Baru-baru ini modus kejahatan yang menggunakan file undangan tersebut memakan korban atau berformat APK di WhatsApp.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Mandalawangi H Azis Sahril kepada media saat berbincang di kediamannya, pada Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Perusak Kawasan Mangrove di Tolitoli Terancam Pidana Penjara 10 tahun dan Denda Rp10 Miliar

"Modus penipuan saat ini semakin beragam. Kami mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan tidak mudah terperdaya oleh berbagai taktik yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan, " kata Azis Sahril.

Diketahui bahwa WhatsApp miliknya ada yang nyadap pada Minggu pagi (12/11) setelah itu handphone mengalami error.

Baca juga: Berikut Reaksi Ormas Badak Banten Soal Dugaan Penolakan Pasien di Puskesmas Cibaliung

Ia menjelaskan, dalam modus ini, pelaku penipuan meminta mentransfer sejumlah uang ke kontak yang ada di aplikasi WhatsApp, dengan dalih pinjam uang.

Terkait hal itu, Azis pun meminta pihak kepolisian dan Kominfo untuk segera mengusut kasus seperti ini.

Baca juga: Pelestari Pecinta Lingkungan Desa Kelubi Beltim Juara 2 Nasional, Yono cahyono: Kita Berharap Ini Bisa Jadi Energi

"Rata-rata kontak yang ada di aplikasi WhatsApp saya di pinjam sebesar Rp 4 juta rupiah, " katanya.

Azis berharap dengan kejadian seperti ini dapat lebih waspada dan berhati-hati, dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman penipuan online yang semakin canggih dan merugikan.

Baca juga: Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur

"Belajar dari kasus tersebut, berharap agar masyarakat dapat lebih waspada dengan tautan aplikasi mencurigakan yang tidak resmi alias bodong, " tandasnya.***